Rabu, 24 Juni 2015

Memajukan Indonesia


 
Indonesia adalah sebuah negara dengan  masyarakat yang bersifat sangat majemuk. Kemajemukan tersebut dilihat dari beragamnya suku, bahasa daerah, agama, ras, golongan, budaya, dan lain sebagainya.  Indonesia juga merupakan sebuah negara yang sebenarnya sangat kaya dengan sumber daya alamnya, seperti batu bara, rempah-rempah, hasil alam, dan lain-lain. Dari sisi letak geografis, Indonesia termasuk sebuah negara yang memiliki lokasi yang strategis. Sementara itu, Indonesia juga memiliki banyak tempat wisata yang mampu untuk menarik para wisatawan, tempat-tempat itu adalah seperti Pantai Kuta, TMII, Candi Borobudur, Pulau Kambang, dan masih ada banyak lagi tempat-tempat yang indah di setiap daerah di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia sebenarnya dapat di katakan sebagai sebuah negara yang sangat istimewa dikarenakan kekayaan yang dimilikinya sejak dulu hingga masa kini. Namun apa yang terjadi di masa kini memang dapat membuat kita mengelus dada dan merasa sangat bersedih. Apa yang terjadi di masa kini adalah tantangan yang harus dihadapi, baik di masa sekarang maupun di masa depan.

***
Di beberapa daerah kerap terjadi illegal loging  yang tidak bertanggung jawab, perusakan hutan, pemburuan binatang secara besar-besaran. Di daerah asal penulis sendiri, yakni di Kabupaten Barito Timur, pengerukan batu bara yang terus menerus dan penanaman sawit secara besar-besaran memberikan dampak yang tidak baik bagi lingkungan di sana, bukan hanya mengganggu bagi ekosistem yang hidup di sana namun juga berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat sekitar lahan. Itu baru merupakan sebuah kenyataan yang terjadi di sebuah kabupaten kecil di pedalaman Kalimantan Tengah, belum lagi jika kita harus membicarakan juga kerusakan-kerusakan yang terjadi di daerah-daerah lain se-Indonesia.
Sebagaimana yang kita ketahui sejak dulu, Indonesia adalah sebuah negara yang menempatkan Pancasila sebagai dasar negara. Dan sebenarnya bukan sekedar sebagai dasar negara, namun juga sebagai dasar bernegara. Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, artinya Pancasila adalah suatu pandangan hidup yang berkembang di dalam masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama. Di dalamnya terdapat segala konsep, prinsip, nilai dasar, ideologi nasional, dan landasan yang dinamis bagi bangsa Indonesia, sehingga dengan demikian dapat menjadi patokan bagi bangsa Indonesia sendiri di kala harus menghadapi segala permasalahan dalam menuju cita-cita bangsa. Sebagai jati diri bangsa Indonesia, Pancasila bersifat khusus, otentik, dan orisinal, serta sangat sesuai dengan apa yang ada di tengah bangsa Indonesia. Pancasila dianggap mampu untuk memenuhi syarat dari kemajemukan  yang ada di Indonesia. Hal itu dibuktikan di dalam sila-silanya, dimana Pancasila memiliki potensi untuk menampung keadaan tersebut, melalui menjamin kebebasan beragama (Sila ke-1) dan terciptanya kehidupan yang majemuk tersebut dengan tetap menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya (Sila ke-2), menjamin keutuhan Indonesia dan mengikat keanekaragaman yang ada dalam satu kesatuan bangsa (Sila ke-3), dan terlebih lagi, Pancasila memberikan jaminan untuk berlangsungnya demokrasi dan penegakan HAM (Sila ke-4), serta terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera (Sila ke-5).
Kenyataan yang terjadi sekarang tampaknya terkadang jauh dari semangat dan jiwa dari Pancasila itu sendiri. Ketidakmerataan senantiasa terjadi, pengentasan kebodohan dan kemiskinan yang tidak efektif, ketidakadilan, demokrasi yang kebablasan, KKN yang terus dipraktekkan, penyediaan lapangan kerja yang tidak mencukupi kebutuhan para pengangguran, beberapa peraturan dan sistem yang lebih condong kepada kaum mayoritas dibanding kaum  minoritas, semakin terpinggirnya kaum marjinal, ketidakbebasan dalam beribadah dan memeluk agama, diskriminasi, otonomi daerah yang tidak maksimal, kesenjangan antar suku, dan masih ada banyak lagi permasalahan-permasalahan yang ada. Ini adalah suatu kenyataan yang sebaiknya jangan kita pungkiri. Karena kesemuanya ini adalah sebuah keharusan untuk dibenahi bersama dalam rangka mengembalikan Indonesia pada jati dirinya yang sebenarnya, yakni Pancasila, dan juga agar stabilitas nasional dapat tercipta.
Apa yang telah dipaparkan di atas hanyalah sebagian kecil dari tantangan yang harus dijawab oleh segenap masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Segenap masyarakat Indonesia harus saling bahu membahu, karena upaya untuk mengembalikan Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara di Indonesia tentulah tidak mudah serta upaya untuk tetap menjaga dan melestarikan kekayaan Indonesia juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Segalanya memerlukan upaya yang keras dan sungguh-sungguh. Salah satu unsur masyarakat yang harus berperan aktif, tentunya adalah para generasi muda. Generasi muda Indonesia tidak hanya berpangku tangan menunggu atau bahkan mungkin hanya pasrah dengan keadaan yang tengah terjadi di masa kini. Indonesia tengah membutuhkan generasi mudanya dan generasi muda Indonesia harus bangkit bergerak.
Sebagai generasi yang kini tengah hidup di zaman yang sangat modern, yakni di era globalisasi, tentunya ada hal-hal yang berubah seiring dengan berlangsungnya globalisasi. Indonesia sendiri tidaklah luput dari pengaruh salah satu bentuk kemajuan zaman ini.  Pada era ini segalanya yang awalnya terasa sangat sulit menjadi sangat dan serba mudah untuk dilakukan. Globalisasi telah merembet ke berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, kebudayaan dan keagamaan, teknologi, bahkan aspek demografi. Salah satu contoh nyata dari kemajuan globalisasi ini adalah komunikasi di masa kini yang sudah semakin canggih. Untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh kini bisa tidak lagi menggunakan surat dan jasa pos, namun dapat dilakukan dengan melalui SMS, telepon, e-mail, dan lain-lain. Kemajuan dalam bidang transportasi pun kini semakin canggih dan mudah untuk didapatkan, bahkan dengan harga yang murah. Kemajuan teknologi komunikasi seperti internet mewarnai sekaligus mempercepat proses globalisasi. Dengan adanya internet, berbagai macam informasi pun dapat dengan mudah didapatkan,  bukan hanya dari dalam negeri saja, juga dari luar negeri. Bahkan bukan hanya menjadi pembaca, namun kita juga dapat berbagi informasi yang kita ketahui melalui media blog, status FB, tweet, dan lain-lain. Di tengah kemajuan modern inilah seyogyanya generasi muda Indonesia tidak terlena atau hanya menikmati kemajuan ini, baik itu kemajuan yang bersifat baik maupun yang buruk.
Salah satu dampak yang penting untuk dikuatirkan adalah terciptanya pandangan kritis terhadap ideologi negara, artinya ideologi negara yang telah ditetapkan dari semula dan sudah disepakati bersama karena sangat sesuai dengan keadaan bangsa dan negara, pada akhirnya kemudian diperbandingkan dengan ideologi negara lain yang dianggap lebih baik dari ideologi negara sendiri. Ini bukan hanya perlu dikuatirkan terjadi hanya dikalangan masyarakat dewasa, namun juga di kalangan generasi muda. Oleh karena tampaknya generasi muda masa kini lebih cepat mengetahui berbagai berita atau informasi yang ada atau lebih update dibandingkan masyarakat lain. Globalisasi sebagai sebuah proses internasionalisasi membuat suatu negara yang pada awalnya memiliki batas-batas teritorial dan kedaulatan menjadi tidak berdaya untuk mencegah masuknya segala informasi dari luar. Akibatnya, informasi yang datang dari luar akan membuat masyarakat menjadi memperbandingkan ideologi di negaranya. Jika dirasanya tidak berjalan dengan baik, maka ditakutkan hadirlah tuntutan dari masyarakat untuk mencari ideologi yang lain seperti ideologi negara yang dianggapnya baik. Meskipun belum tentu ideologi tersebut baik dan cocok, bahkan mungkin jika diterapkan, mungkin ideologi itu akan merugikan pihak-pihak tertentu. Misalnya saja, menerapkan ideologi agama tertentu seperti yang telah diterapkan di negara X, Indonesia bukan negara agama karena Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam agama di dalamnya, tentulah ini tidak cocok, tidak relevan, dan akan merugikan orang lain. Tidak semua yang tampak baik dan berhasil bagi negara lain, bisa menjadi baik dan berhasil pula jika diterapkan di Indonesia.
Selain itu ada juga ancaman akan semakin terbentuknya sikap individualisme dalam diri generasi muda. Kecenderungan untuk mengutamakan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan bersama itu dapat membuat rasa solidaritas, gotong royong, saling membantu, rasa kesetiakawanan menjadi pudar. Padahal salah salah satu ciri khas dari bangsa Indonesia adalah adanya asas kekeluargaan dan kebersamaan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa kegiatan dalam masyarakat Indonesia, salah satunya tradisi manugal di kalangan Suku Banjar atau yang dikenal dengan mu’au di kalangan Suku Dayak Ma’anyan, yakni menanam padi secara bersama-sama atau bergotong royong yang dilakukan bukan hanya oleh si pemilik sawah dan keluarganya, namun juga oleh tetangga dan kenalannya. Tradisi ini mungkin sangat dikenal di seluruh Indonesia tentunya dengan sebutan yang berbeda sesuai dengan daerah atau suku masing-masing. Ini sangat sesuai dengan jiwa dari Pancasila. Namun jika sikap individualisme hadir maka akan banyak berdampak negatif, contohnya adalah seperti terjadinya tindak KKN, illegal loging, perusakan SDA, dan lain-lain.
Bentuk kekuatiran lainnya adalah merosotnya apresiasi generasi muda pada para pejuang dan jati diri bangsanya, serta produk-produk dalam negeri. Ia menjadi lebih mengidolakan tokoh, artis, dan sebagainya dari luar negeri. Ia juga lebih mencintai produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri. Hal ini membuat generasi muda menjadi kurang menghargai negaranya sendiri, akibatnya ada banyak hal dari negaranya yang ia sendiri tidak tahu. Pada intinya di sini terjadilah kurangnya rasa bangga dan cinta kepada negara sendiri.
Tentunya segala kemajuan yang dirasakan oleh generasi muda di masa kini sebagiannya memang berdampak positif, namun juga bisa berdampak negatif. Semuanya itu tergantung dari bagaimana cara atau sikap generasi muda dalam menghadapi dan menerimanya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para orang tua, guru, dosen, pemerintah, dan pihak-pihak yang terkait untuk melakukan pembinaan bagi generasi muda untuk membentuk mental yang sungguh-sungguh dalam memajukan Indonesia. Penanaman rasa kebangsaan Indonesia juga harus dilakukan, sehingga generasi muda dimasa mendatang dapat mewujudkan tujuan pembinaan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Bagaimana cara generasi muda Indonesia menjawab tantangan di masa depan pada masa yang sangat modern ini?
  1. Lebih selektif dalam menerima setiap informasi dari luar, serta menyadari tidak semua ideologi dari negara lain sesuai jika diterapkan di Indonesia. Generasi muda boleh saja bersifat terbuka dan berpikir kritis, namun tetap harus bertindak tegas jika ternyata hal tersebut tidak sesuai dengan Pancasila. Menyadari Pancasila adalah ideologi yang tepat untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
  2. Menghindari sikap individualisme. Berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Lebih menjunjung tinggi solidaritas, gotong royong, kebersamaan, dan persatuan.
  3. Berusaha untuk menjadi generasi yang memiliki rasa kebanggaan dan nasionalisme yang tinggi terhadap negara. Sehingga dengan demikian, generasi muda bisa menjadi generasi yang benar-benar mengetahui, mengenali, mencintai, dan menghargai Indonesia, sehingga tumbuhlah keinginan yang kuat untuk memajukan negara ini dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada dengan baik dan bertanggung jawab.
  4. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sejak dini. Terus menambah pengetahuan, mengasah setiap bakat dan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat membantu dalam menjawab tantangan tersebut. Kemudian generasi muda masa kini juga harus terus memiliki kreatifitas yang tinggi.
***
Generasi muda Indonesia adalah harapan bangsa ini. Akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi kelak dan itu pastilah tidak mudah. Ada banyak hal yang telah salah dan menyimpang di negara ini, yang tidak sesuai dengan jati dirinya. Namun tidak ada kata terlambat jika segenap generasi muda saling bahu membahu untuk memajukan Indonesia dengan tetap berlandaskan ideologi dan semangat jiwa Pancasila. Dengan demikian kelak Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang unggul dan maju di Asia, bahkan di dunia!

Sumber (Disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar